*LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI*
*Tanggal 20-26 April 2018*
*I. HASIL PENGAMATAN*
*Visual*
Cuaca cerah terjadi pada pagi dan malam hari, siang dan sore hari berkabut dan hujan sesekali terjadi. Asap berwarna putih, tebal dengan tekanan gas lemah, tinggi maksimum 250 m condong kearah Barat, teramati dari Pos Pengamatan Babadan pada tanggal 24 April 2018 pukul 04.50 WIB. Saat ini kondisi morfologi G. Merapi belum menunjukkan adanya perubahan yang signifikan (lampiran 1.a).
*Kegempaan*
Dalam minggu ini kegempaan G. Merapi tercatat 3 kali gempa Vulkanik (VT) dengan kedalaman 2.600 m – 12.900 m dari puncak G. Merapi, 10 kali gempa Multifase (MP), 10 kali gempa Guguran (RF) dan 20 kali gempa Tektonik (TT). Aktivitas kegempaan minggu ini masih berada dalam kategori normal. Lampiran 1.b menunjukkan grafik kegempaan di G. Merapi.
*Deformasi*
Pengukuran EDM menghasilkan nilai jarak tunjam rata-rata untuk RK2 (sektor selatan) sebesar 6506,93 m. Data pemantauan baseline GPS Stasiun Selo–Pasarbubar menunjukkan jarak sebesar 4259,20 m.
Deformasi G. Merapi yang dipantau secara instrumental dengan menggunakan EDM dan GPS tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Lampiran 1.c menunjukkan grafik deformasi di G. Merapi.
*Hujan dan Lahar*
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 30 mm/jam selama 10 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 20 April 2018. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi. Lampiran 1.d menunjukkan grafik curah hujan di G. Merapi.
*II. KESIMPULAN DAN SARAN*
*Kesimpulan*
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam tingkat aktivitas *“NORMAL”.*
*Saran*
Dengan tingkat aktivitas G. Merapi *“NORMAL”* kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana G. Merapi direkomendasikan sebagai berikut:
• Kegiatan pendakian G. Merapi direkomendasikan hanya sampai di Pasarbubar, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Kondisi morfologi puncak G. Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki.
• Saat ini hujan masih terjadi di seputar G. Merapi, untuk itu masyarakat perlu menjaga kewaspadaan terhadap ancaman bahaya lahar.
• Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 27 April 2018
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi,
Plt. Kepala BPPTKG
Wawan Irawan
NIP. 19620328 199203 1 001
*LAMPIRAN*
Data Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 20-26 April 2018.
a) b)
c) d)
Lampiran 1. Pengamatan visual melalui kamera Stasiun Deles (a), foto diambil pada tanggal 26 April 2018. Grafik data pemantauan G. Merapi menggunakan metode seismik (b). Grafik data pemantauan G. Merapi menggunakan metode deformasi tiltmeter Stasiun Selokopo Atas, EDM Reflektor Kaliurang 2, dan baseline GPS Selo–Pasarbubar (c). Grafik curah hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi (d).
*Sumber data:*
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
Jl. Cendana No 15 Yogyakarta 55166
Telp. (0274) 514192, 514180 Fax. (0274) 563630
Surel : bpptkg@esdm.go.id
Daring : http://www.merapi.bgl.esdm.go.id
Twitter : @BPPTKG
FB : Bpptkg Channel, Info Bpptkg
IG : BPPTKG
Youtube : BPPTKG Channel
Radio Frek : 165 075 Mhz