AKTIVITAS GUNUNG MERAPI

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TANGGAL 10 – 16  SEPTEMBER 2012


Visual

Hasil pengamatan visual pada minggu ini teramati cuaca cerah di sekitar puncak G. Merapi (Gambar 1) pada waktu pagi dan siang hari. Angin bertiup ke arah Barat Laut, Timur, dan Tenggara,  dominan ke arah Barat. Suhu berkisar 12-32 0C. Asap solfatara berwarna putih tipis, sedang  hingga tebal, bertekanan lemah, dengan posisi condong ke arah Tenggara. Tinggi asap maksimum 200 m, terjadi pada tanggal 10 September 2012 pukul 06:45 WIB teramati dari Pos Babadan. Tanggal
Gambar 1. Kondisi morfologi kubah G. Merapi dilihat dari Deles, Kabupaten Klaten. Musim kemarau tahun ini mengakibatkan kekeringan disekitar lereng G. Merapi,
kondisi tersebut menjadikan material di tebing sungai banyak mengalami longsor dikarenakan material yang bersifat lepas.
 
Berdasarkan dari data seismik, tercatat adanya guguran 44 kali, MP 17 kali, tektonik dan Tektonik 16 kali. Jumlah gempa-gempa tersebut berfluktuasi tetapi masih dalam batas normal. Gambar 2. menunjukkan data kegempaan selama Januari 2011 hingga Agustus 2012.
 
Gambar 2. Data Seismik bulan Januari 2011 – Agustus 2012
 
Data deformasi berdasarkan pengukuran EDM (Electronic Distance Measurement) pada minggu ini menunjukkan belum adanya perubahan jarak yang signifikan antara reflektor-reflektor yang terpasang di puncak G. Merapi (R1, R2, R3, dan R4) terhadap titik tetap di Pos Jrakah, Pos Babadan, Pos Kaliurang, dan Pos Selo (Gambar 3).
 
 
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, Jrakah dan Selo Juli 2011 – September 2012
Berdasarkan data curah hujan disekitar Pos Pengamatan G. Merapi (Pos Kaliurang, Pos Ngepos, Pos Babadan, Pos Jrakah dan Pos Selo), pada minggu ini tidak terjadi hujan. Gambar 4 menunjukkan curah hujan di setiap pos pengamatan  G. Merapi.
 Gambar 4. Curah hujan di setiap pos pengamatan Januari 2010 – September  2012
II. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental status aktivitas G. Merapi berada pada tingkat “Normal / Level I”.
III. SARAN
    1. Dengan masih sering terjadinya guguran berasal dari material-material lepas yang berada di lereng G. Merapi maka masyarakat diharapkan berhati-hati bila melakukan pendakian ke G. Merapi.
    2. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.


Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Sumber Kantor BPPTK Jl. Cendana 15 Yogyakarta – 55166

Diterbitkan oleh mujizatmerapi

Agen perubahan adalah salah satu peran utama dan strategis dalam pembangunan Esensi pembangunan adalah menjadikan sesuatu yang kurang baik menjadi lebih baik dan menjadikan sesuatu yang belum ada menjadi ada serta bermanfaat bagi masyarakat. Perubahan tersebut memerlukan agen-agen handal agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Bencana adalah salah satu hambatan yang dapat memperlambat progress pembangunan. Partisipasi dan aksi masyarakat untuk peduli pada saat terjadi bencana dapat dinilai cukup baik. Ternyata , ada dua tindakan penting yang dapat dilakukan untuk dijadikan solusi bencana secara preventif yaitu Mitigasi dan Penanggulangan bencana. Ironisnya , Mitigasi dan Penanggulangan bencana adalah bidang yang masih belum mendapat perhatian cukup serius dari masyarakat dan pemerintah. Hal ini merupakan motivasi utama mengapa saya memutuskan untuk menjadi agen perubahan yang ingin memberikan penyadaran dan pemahaman terhadap masyarakat lokal yang tinggal di area rawan bencana mengenai mitigasi (pengurangan resiko) dan kesiapsiagaan bencana secara dini. Saya bertujuan untuk menciptakan kesadaran masyarakat mengenai betapa penting arti suatu bencana . Melakukan sesuatu yang kecil namun berarti adalah motivasi saya untuk menjadi agen perubahan. Sesuatu yang saya lakukan adalah mengubah pola pikir masyarakat awam yang berpandangan bahwa bencana adalah sesuatu yang mutlak tidak bisa dipersiapkan , menjadi pola pikir pembaharuan bahwa bencana adalah sesuatu yang wajib untuk dipersiapkan pengurangan resikonya dan mempersiapkan kesiapsiagaan masyarakat dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang tangguh terhadap bencana. Aktif dalam keikutsertaan sebagai relawan yang peduli terhadap kebencanaan , ikut serta dalam forum-forum nasional maupun internasional yang fokus terhadap penanggulangan bencana , dan menjadi bagian dari suatu organisasi pemuda yang peduli dengan kebencanaan adalah contoh dari beberapa aksi nyata yang saya lakukan untuk merealisasikan tujuan saya menjadi seorang relawan dan agen perubahan dalam bidang kepedulian mengenai kebencanaan. Dengan berbagai aksi kepedulian penanggulangan bencana yang saya lakukan , maka diharapkan mampu membawa perubahan yang kecil namun sangat berarti bagi masyarakat khususnya komunitas lokal yang tinggal di area rawan bencana mengenai kesiapsiagaan dan mitigasi dalam bencana . Selain itu dengan menjadi agen perubahan di bidang kebencanaan yang notabene masih jarang dijamah oleh para pemuda , saya berharap bahwa saya mampu menjadi motivasi bagi para pemuda agar menjadi agen perubahan yang menaruh respek pada bidang penanggulangan bencana. Aksi dan kontribusi pemuda sebagai agen perubahan adalah kunci utama untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih inovatif bagi kepentingan masyarakat untuk sekarang dan masa depan . "Ciptakan keseimbangan hidup kita dengan membantu sesama"

Tinggalkan komentar